JEMBER,Newsonline.id — – Bupati Jember Hendy Siswanto didampingi jajaran Forkompida kabupaten Jember melakukan operasi Yustisi di Lingkungan Telengsari Kelurahan Jember Kidul Kecamatan Kaliwates pada Rabu 11 Agustus 2021.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kunjungan ke warga terdampak Covid-19 di 3 Kecamatan Kota yaitu Kaliwates, Patrang dan Sumbersari, dan merupakan hari terakhir operasi yustisi dari kegiatan PPKM Mikro berbasis RT/RT di Kabupaten Jember.“hari ini merupakan hari terakhir, dan besok kita evaluasi dan lihat hasilnya dan akan kita lanjutkan ke kecamatan lain yang lebih massif lagi,”jelas Bupati Hendy.
Camat Kaliwates Bambang Saputro, SH, M.Si dalam paparannya menjelaskan, ada 149 warga yang sedang melaksanakan isolasi mandiri.
Khusus di lingkungan Telengsari Kelurahan Jember Kidul yang terdiri dari RW 03,04 dan 05, ada 8 KK yang sedang isoman. “Terima kasih kepada bapak RT/RW yang ada di Kecamata Kaliwates dengan menggerakkan masyarakat, tanpa bantuannya kami juga tidak bisa berbuat banyak,” jelas Bambang.
Bupati Jember kembali mengingatkan warga agar tetap waspada karena masih berada di level 3 PPKM Mikro. “Artinya Jember saat ini masih berada di zona merah,” jelas Hendy. Pada kondisi ini masih ada pembatasan usaha dan pembatasan kegiatan kemasyarakatan. Termasuk kegiatan akad nikah yang hanya boleh dilakukan di rumah saja dan dibatasi paling banyak hanya 10 orang.“PPKM Mikro ini merupakan program pemerintah, kenapa program ini ada karena pemerintah terlalu sayang terhadap kita,” Kata Hendy.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa Pemerintah ingin melindungi dan menyelamatkan nyawa kita semua dari kasus covid-19.Ketika ditanya perihal warga yang tidak mau diswab, Bupati Hendy menjelaskan bahwa ini tugas kita semua untuk memberikan sosialisasi kepada mereka tentang manfaat swab itu. “Ini adalah tanggung jawab kita bersama, bahwa swab ini bukan untuk mematikan atau mengcovidkan tapi justru untuk mengetahui kondisi badan kita,” jelas Hendy.
Jumlah penduduk Jember tercatat 2,5 juta jiwa, dan Bupati tidak bisa melakukan sosialisasi sendirian. Hendy juga berharap kepada media untuk memberikan informasi terkait swab bahwa itu aman. “Siapapun yang ngomong swab itu gak boleh dan berbahaya itu menyesatkan, kasihan negeri ini yang punya niat untuk menyelamatkan nyawa,”jelas Hendy.
Sementara itu terkait sebaran vaksin Kabupaten Jember Bupati Hendy memaparkan masih di angka 12% untuk vaksin tahap pertama dan 7% untuk vaksin tahap kedua. (Lilik)