Jember, NEWSONLINE.ID -Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Silo, Syaifudin menyatakan tidak benar Jika guru-guru di sekolahnya disebut jarang datang ke sekolah. Sebab, faktanya mereka selalu hadir sehingga proses kegiatan belajar mengajar (KaBM) berjalan seperti biasanya.
Menurut dia, jumlah siswa tahun ajaran 2021/2022 memang berjumlah dari kelas 7 sampai kelas 9 memang berjumlah 8 orang. Namun dalam penerimaan Peserta didik barubaru, PPDB tahun tahun ajaran 2022/2023 dapat tambahan siswa baru sehingga jumlah total siswanya saat ini sebanyak 14 orang.
Dia menjelaskan, meski siswanya masuk katagori minim, namun guru -gurunya tetap aktif mengajar di sekolah yang berada di kawasan perkebunan PTPN 12 Gunung Gumitir wilayah Desa Garahan Kecamatan Silo ini.
Mereka tenaga pengajar yang didatangkan dari wilayah kota Jember.
Namun Syaifuddin membenarkan jika hanya ada satu ruangan kelas yang bisa dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar. Sebab, 3 ruangan kelas rusak sebelumnya pernah menjadi korban banjir.
Diberitakan Sebelumnya, tidak hanya SDN Keramat Sukoharjo 04 kecamatan Tanggul, namun SMPN 5 Silo juga memiliki jumlah siswa sangat minim tahun kemarin. Jumlah siswa di sekolah yang berada di kawasan perkebunan PTPN 12 Gunung Gumitir ini dari kelas 7 hingga kelas 9,hanya 8 orang.
Menurut Ketua Komisi D DPRD Jember, KH Muhammad Hafidzi Kholis, minimnya siswa di beberapa sekolah dasar dan SMP di Kabupaten Jember ini harus disikapi secara serius oleh Bupati melalui Dinas Pendidikan kabupaten Jember, harus ada keberanian untuk melakukan kajian yang tepat.
Untuk menyelamatkan masa jenjang pendidikan anak serta lulus dengan memiliki kapasitas keilmuan sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut.
Dia merekomendasikan sekolah, siswanya minim diregrouping dengan sekolah terdekat. Namun Dia berjanji masih akan mengagendakan pertemuan dengan pihak dinas pendidikan kabupaten Jember. untuk mendata ulang, jumlah sekolah pada SD dan SMP yang jumlah siswanya minm. (izza/mia)