Home Berita Pertumbuhan Lapangan Kerja Sekitar 3 Persen Per Tahun

Pertumbuhan Lapangan Kerja Sekitar 3 Persen Per Tahun

0
SHARE

Sumbawa Besar, newsonline.id – Angka pertumbuhan lapangan kerja di Kabupaten Sumbawa, setiap tahun tercatat sekitar 3 persen. Atau dengan serapan tenaga kerja sekitar 15 ribu orang pertahunnya.

“Rata-rata lapangan kerja kita setiap tahun tumbuh sekitar 3 persen, atau sekitar 15 ribu orang per tahun. Maka itulah yang kita targetkan supaya angkatan kerja ini terserap dalam semua sektor,” Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daearah (Bappeda) Kabupaten Sumbawa, melalui Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi, Dedi Heriwibowo, di ruang kerjanya Kamis (30/09).

Diungkapkan, serapan tenaga kerja tersebut paling tinggi di sektor pertanian, karena secara umum atau sekitar 40 persen perekonomian Kabupaten Sumbawa ditopang sektor pertanian. Sektor perekonomian dengan subsector tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan, menjadi pembentuk Produk Domistik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sumbawa.

Sedangkan serapan terbanyak Kedua berada di sektor perdagangan, yang membentuk PDRB Kabupaten sumbawa sekitar 20 persen. Sektor perdagangan dipicu oleh lokasi Kabupaten Sumbawa yang merupakan daerah perlintasan jalur perdangan.

“Kedua sektor perdagangan. Karena sektor perdagangan kita hampir mendekati 20 persen membentuk PDRB kita. Karena Kabupaten Sumbawa, letaknya strategis berada pada jalur perdagangan. Surabaya ke Waingapu, melintasi kita baik darat maupun laut. Sehingga banyak perdagangan lintas pulau itu melewati Kabupaten Sumbawa. sehingga kita juga jadi pusat perdagangan, pusat akomodasi,” jelasnya.

Diungkapkan, sesuai dengan program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, akan mendorong sektor pertanian, peternakan, nelayan, koperasi dan UMKM. “Disana menjadi perhatian bupati dan wakil bupati melalui program unggulan yang sudah beliau sampaikan. Dan sekarang ini sudah tertuang dalam RPJMD,” ujarnya.

Khusus di sektor pertanian, akan diupayakan jaminan untuk akses pupuk bersubsidi dan bibit terlebih dalam menghadapi musim tanam musim hujan pertama. “Beliau menginginkan adanya jaminan untuk akses pupuk subsidi dan bibit yang lebih. Sekarang ini upaya-upaya untuk lebih memantapkan akses terhadap pupuk dan bibit, itu semakin beliau solidkan dalam menghadapi masa tanam untuk musim hujan pertama,” tuturnya.

Sedangkan pada UMKM, difokuskan agar memiliki daya saing dengan mendorong untuk memiliki sertifakasi dan label, seperti label dari BPOM, Halal, PIRT dan lainnya. Sehingga produk-produk yang dihasilkan, dapat bersaing dipasar dan aman untuk dikonsumsi. Sehingga akan berdampak kepada keberlanjutan dari UMKM itu sendiri. (Mandausing)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here