Jember,newsonline.id- Aksi pencurian menerpa Pemdes Purwoasri Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember, beberapa waktu lalu. Barang yang menjadi aksi pencurian tersebut berupa Bantuan Pangan (PBP) dari Pusat,
Ada sekitar 9 paket beras isi per paket seberat 10 kg kini raib dicuri maling saat berada di dalam ruangan PKK.
Penerima Bantuan Pangan (PBP), per paket seberat 10 kg yang digelontorkan langsung oleh Pemerintah Pusat ke Desa Purwoasri Kecamatan Gumuk Mas Kabupaten Jember, dengan jumlah sekitar 700 paket beras untuk dibagikan ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Dengan desas desus adanya informasi yang sempat rame di masyarakat Jumat siang bahwa di Desa Purwoasri kehilangan Penerima Bantuan Pangan (PBP) tsb, di curi maling saat berada di ruang PKK dengan merusak dan melewati jendela samping.
Dari informasi tsb beberapa media tadi siang mendatangi Kantor Desa Purwoasri untuk ingin memastikan kebenarannya, dan sekaligus konfirmasi pada Kades Saiful Bahri, namun Kades tsb kebetulan tidak ada di Kantor Desa Purwoasri.
Selanjutnya dari media langsung konfirmasi Kades Saiful Bahri melalui telpon selulernya, setelah tersambung dengan Kades Saiful Bahri.
Iya mengakui memang betul sekali telah terjadi pencurian Penerima Bantuan Pangan (PBP) dari Pusat di ruang PKK.
Kata Kades, Agar lebih jelas, media diarahkan konfirmasi ke Kaur Kesra Putro Utomo.
Saat dikonfirmasi Kaur kesra Putro Utomo di ruang PKK menjelaskan kronologis awal bahwa beras itu disimpan disini, ketika dihitung lagi itu kurang.
“Cara masuknya lewat mana pihak desa pun ngak tau, yang pasti jendela satu itu memang bisa dibuka, dan kuncingnya ngak bisa dan tidak berfungsilah. Dan sama samping jendela engsel kedua-duanya rusak, jadi bisa ketarik sampai lebar sehingga pencurinya bisa masuk ke dalam,” ulasnya.
Dia menuturkan, Kalau menurut teman-teman beras yang hilang itu sekitar 9 sampai 10 paket segitulah, perpaket seberat 10 kg, dan bantuan sandang pangan itu dari (Pusat).
Dan pembagian beras itu tidak semestinya sehari itu habis, karena masih banyak yang lain belum tersalurkan.
Dan terkait Keluarga Penerima Manfaat (KPM), yang mau ngambil bisa di bicarakan ke Pak Kades, jadi kami ngak bisa membijaki masalahnya bukan kepala.
Dan kejadian ini yang pertama kalinya
dan jumlah total Keluarga Penerima Manfaat sekitar 700 san.
“Untuk data yang pegang adalah Bu Kesos sebenarnya yang nyalur sana, disini cuman minta tempat saja ya saya sediakan tempat,” Ujar Putro.
(Indra)