Home Berita Oknum Keamanan PT Hasfarm Larang Warga Pondok Dalem Nambang Batu di...

Oknum Keamanan PT Hasfarm Larang Warga Pondok Dalem Nambang Batu di Sungai Suko Kulon

0
SHARE

Jember, newsonline.id — Oknum keamanan PT. Hasfarm Desa Pondok Dalem Kecamatan Semboro Kabupaten Jember, bernama Agus bersikap arogan terhadap warga. Sikap aorgan itu ditunjukan oknum Koordinator Keamanan (Korkam) PT Hasfarm terhadap warga penambang pasir dan batu (sirtu) di sungai setempat.

Terkait sikap oknum tersebut ketika dikonfirmasi wartawan menjelaskan saat di halaman kantor depan, bahwa hal itu tidak semua benar. ” Kita tidak ada niatan untuk mengusir mereka, dan untuk pengambilan batu di sungai Suko Kulon, sementara distop dulu karena kondisinya hujan dan banjir.

Dan kata dia, di pinggiran daerah das lahan perusahaan sampai sekitar 4-5 meter di pinggir batas jalan. “Harapan saya, coba warga lebih mengerti dan kita bukan ada niatan bersikap arogan untuk mereka.
Dan menghentikan pekerjaan mereka, tapi itu sudah pekerjaan mereka sudah berpuluh-puluh tahun agar memperbaiki lebih tertib,” terang Agus.

Dikatakan Agus, bahwa pihaknya mendapat amanah jangan sampai menerima kegiatan. “Saya mohon untuk mengerti berkaitan penambang karena kami tidak tahu, batas kita sungai atau jalan.
Dan tidak ada sungai itu sampai berapa meter. Tapi kalau sungai bukan milik kita, namun pinggiran daerah sungai milik kita,” jelasnya.

“Awal pengambilan batu di sungai itu lalu sampai tengah, lama-lama kedaratan habis mengarah ke daratan daerah kebun. Jadi kayu-kayu batas kebun kita sekitar 4-5 meter habis hanyut karena banjir besar.
Saya coba mengerti karena kepemiliikan untuk bidang kebun, saya tidak ingin ada isu kebun terjadi pengambilan baku, menerima mungkin dari mereka ada usaha,” imbuhnya.

Intinya tambah dia, kita tetap menjaga lingkungan aman pinggiran sungai, dan kita kalau melindungi karena penambangan ini tidak ada ijin.
Dan nantinya ada isu dikira saya menerima dari penjualan batu.

Kades Pondok Dalem Sumaryono menyikapi tentang masalah PT Hasfarm tersebut, bagi dirinya tidak masalah. “Cuma yang kami permaslahkan tentang kehidupan warga saya yang di usir atau dilarang mengambil batu yang ada di dalam sungai Suko Kulon, sedangkan sungai ini sepengetahuan saya sudah turun menurun dari pewaris sampai ke ahli waris yang menjadi kehidupan mereka (penambang),” papar Kades Pondokdalem.

Dijelaskan Sumaryono, nanti kalau mereka dilarang karena ini sumber daya penghasilannya atau untuk makan sehari-harinya adalah penghasilan dari batu yang ada di sungai, dan itu ada sekitar 20 warga.
Dan ini salah satunya makan mereka.” Yang kami lakukan masalah ini, kok bisanya ada petugas keamanan perkebunan ikut campur tentang urusan pengairan.
Dan kok teganya la wong perintah sekarang ini membantu pak, dengan adanya Covid tentang kelaparan warganya, la kok perkebunan melarang, sampai dimana pemikirannya sikap perkebunan itu.
Dan telah arogan, tanpa ada koordinasi dengan desa, dengan Pak RT saya yakin tidak ada koordinasi, tau-tau warga cari makan diusir, itu bagaimana pemikirannya,” jlentrehnya.

“Harapan kami kedepann untuk melanjutkan menjadi penghasilan pencarian beliau, itupun dari pengairan tidak ada masalah, sedangkan pengairan sendiri sudah tau memang dari turun temurun sejak dulu itupun sudah paham. Dan yang dikerjakan batu itu secara manual di pukul pakai alat tangan, dan bukan untuk proyek, itu mencari satu keranjang sebagai penghasilannya,” bebernya.

Karena itu, kata dia, kami minta tolong bagaimana dari pihak pemerintah terkait masalah ini untuk memberi pelajaran.
Harapan kami ada penegasan untuk metema dan kedua kalinya untuk makan mereka,” ujar Sumaryono.

(Indra)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here