Sumbawa Besar, newsonline.id – Dari berbagai tempat yang dikunjungi dan disurvey oleh tim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI di Kabupaten Sumbawa, ditetapkan Kecamatan Moyo Utara memiliki skor teknis tertinggi. Dan Kabupaten Sumbawa dipilih menjadi salah satu calon lokasi, karena menjadi penghasil udang Vanamei tertinggi di NTB.
“Sumbawa sendiri sudah ada beberapa lokasi yang dilakukan survey oleh tim dari kementerian kelautan itu, lokasi di (kecamatan) utan, tambak rakyat Labuhan Kuris di Kecamatan Lape, kemudian tambak Labuhan Botong di Kecamatan Tarano. Dan ternyata yang paling tinggi skornya dari aspek teknis, ternyata di kecamatan Moyo Utara ini,” kata kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa, melalui Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Rahmat Hidayat di ruang kerjanya Selasa (31/08).
Ditegaskan, saat ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa bersama dinas instani lain, tengah menyiapkan data-data pendukung, sebagai penguat bagi KKP-RI di Bappenas. “Kita sangat yakin, karena konsepnya sangat bagus. Lahan akan dilakukan rekonstruksi ulang, sehingga dapat memenuhi standart-standart budidaya. Sudah fix di moyo utara, sekarang tinggal kita siapkan dokumen apa yang menjadi persyaratan. Karena dokumen-dokumen itu menjadi data dukung oleh kementerian untuk memberikan keyakinan ke bappenas. Karena jangan sampai nanti anggarannya sudah siap, ternyata masih ada yang belum tuntas disini,” jelasnya.
Diungkapkan, dari berbagai kabupaten di NTB, Kabupaten Sumbawa selama ini menjadi produsen udang paname tertinggi. Dan melalui program Srimp Estate, produksi udang di Kabupaten Sumbawa akan meningkat.
“Alhamdulillah, memang Kabupaten Sumbawa dikenal memiliki potensi budi daya air payau, terutama sebagai salah satu penghasil Udang Paname. Kalau di NTB yang paling banyak produksi udang, ya Kabupaten Sumbawa. Dan saat ini ada program shrimp estate, itu tambak udang modern. Itu salah satu terobosan dan program kementerian kelautan perikanan, dimana target produksi udang tahun 2024 itu bisa 250 persen dari produksi saat ini,” tuturnya.
Dijelaskan, tercata sebanyak dua kali tim teknis dari KKP-RI mengujungi sumbawa, dimana kunjungan terakhir langsung melakukan sosialisasi di Kecamatan Moyo Utara. “Sudah beberapa kali tim teknis, termasuk pak dirjen sendiri sudah dua kali untuk meninjau langsung. Dan kemarin lakukan sosialisasi langsung ke masyarakat. Dalam waktu dekat ada rencana juga pak menteri KP bisa bersilaturrahim di tiga desa, Desa Penyaring, Desa Kukin, Desa Baru Kecamatan Moyo Utara. Karena lokasi tambak itu ada ditiga desa itu,” katanya. (Mandausingsing)