Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumbawa berharap, agar kuota vaksin yang selama ini dikirim dapat ditambah menjadi 20 ribu dosis per minggu. Sebab, dengan kuota sekitar 8.500 dosis vaksin setiap minggu yang dikirim oleh provinsi, belum mencukupi dan habis dalam waktu paling lambat tiga hari.
“Bahwa problem yang sesunggunya kita menerima vaksin itu tidak sesuai dengan harapan. Kalau dari evaluasi yang sudah kita lakukan, setiap minggu kita menerima vaksin sebanyak 8.500 dosis. Dan itu, kenyataannya, fakta dilapangan, sesunggunya dua hari sudah habis, paling telat tiga hari. Artinya, hari ketiga, keempat kosong,” kata I Ketut Sumadhi Artha, didampingi Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Agung Riyadi, di ruang kerjanya Kamis (21/10).
Ia menegaskan, untuk mengejar capaian target vaksin dosis pertama hingga 40 persen, dibutuhkan sekitar 20 ribu dosis per minggu, selama dua minggu. Mengingat, Kabupaten Sumbawa saat ini termasuk dalam Level III bersama dengan Kabupaten Dompu.
“Kalau dihitung-hitung untuk mencapai target vaksin untuk 40 persen kita membutuhkan sekitar 39 ribu, atau kita bulankan ke 40 ribu dosis untuk dua minggu. Karena dua minggu target kita untuk mengubah wajah sumbawa dari aspek vaksinasi. Ini yang kita minta bisa ditambahkan, minimal 20 ribu perminggu. Artinya per minggu untuk dua minggu itu kita butuh sekitar 20 ribu. Itu kita butuh faksin untuk tahap pertama saja. Itu 40 persen bisa kita capai diakhir bulan ini,” jelasnya.
Diungkapkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa selalu menjalin komunikasi dengan provinsi untuk penambahan jumlah kuota. Namun jumlah yang dikirimkan, selalu berada pada kisaran 8.500 dosis setiap minggu.
“Kita sudah berkomunikasi untuk penambahan jumlah, tapi provinsi juga kuotanya ditentukan pusat. Nah sekarang provinsi juga kan punya prioritas untuk menggarap dulu pulau Lombok, agar bisa tuntas 70 persen karena ada even super bike,” tuturnya.
Ia mengakui, sebelumnya Kabupaten Sumbawa memprioritaskan pemberian vaksin untuk dosis kedua, karena terdapat perbedaan capaian antara dosis pertama dengan dosis kedua. Dan dengan rencana untuk menggenjot vaknsinasi dosis pertama, akan memperpanjang selisih dengan vaksin dosis kedua.
“Sebelum-sebelumnya, setiap datang vaksin itu selalu saya tekankan untuk prioritaskan dosis dua dua, karena memang sudah jatuh interval waktunya. Kalau kita cermati kemarin itu, turunnya level itu karena capaian dosis pertama. Nah kita sekarang dosis duanya masih 16 persen, dari 31 persen dosis pertama. Itu hampir separuhnya, jadi utang kita sama dosis kedua itu separuh dosis pertama sekarang,” kata dia.
Sehingga, untuk mengejar 40 persen dosis pertama, sekaligus mengejar ketertinggalan capaian dosis kedua, diperlukan sedikitnya 40 ribu dosis vaksin setiap minggu. “Artinya kalau sekalian dengan kejar utang dosis dua dan kejar dosis pertama sampai 40 persen, artinya kita butuh 40 ribuan per minggu,” jelasnya. (Mandausing)