Sumbawa Besar, newsonline.id – Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) tentang penetapan level PPKM, Kabupaten Sumbawa ditetapkan berada di Level III. Penetapan Level berdasarkan delapan indikator, antara lain persentase vaksinasi dan persentase kematian akibat covid-19.
“Untuk penentuan level kan ditentukan dalam Kepmendagri. Jadi Kepmendagri itu ditetapkan setiap 14 hari sekali. Kemudian Inmendagri yang terakhir itu kan Inmendagri (nomor) 41 tahun 2021, yang ditetapkan tanggal 7 september. Dia berlaku sampai tanggal 20 september 2021. Di Kepmendagri tersebut, Sumbawa masih berstatus level III,” kata I.Ketut Sumadi Arta., Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, di Kantor Bupati Sumbawa, Senin (13/09).
Dijelaskan, terdapat delapan indikator yang menjadi pertimbangan Kemendagri dalam penetapan level PPKM daerah. “Ada beberapa kriteria yang jadi pertimbangan, termasuk capaian vaksinasi, tingkat kematian, transimisi komunitas, dan termasuk 3T (Tracing, Testing dan Treatment) itu. Jadi ada delapan indikator yang jadi pertimbangan,” ucapnya.
Diungkapkan, angka kematian akibat covid-19 di Kabupaten Sumbawa, tergolong masih tinggi atau lebih dari 4 persen. Sedangkan angka vaksinasi untuk dosis pertama sebanyak 67.309 orang atau 17,42 persen, dan dosis kedua sebanyak 38.407 orang atau 9,94 persen.
“Kalau sumbawa ini kan yang masih tinggi persentase tingkat kematiannya. Masih 4 persen lebih. Untuk vaksinasi saat ini, dari jumlah penduduk yang wajib vaksin itu kan 386.407 orang. Kemudian yang sudah divaksin untuk dosis I sebanyak 67.309 orang atau 17,42 persen. Dosis ke II (sebanyak) 38.407 orang, atau 9,94 persen. Semogalah, setelah Inmendagri ini, diinmendagri berikutnya Sumbawa bisa turun level,” ucapnya, juga menambahkan, untuk vaksinasi ketiga (Booster) bagi tenaga kesehatan mencapai 1.913 orang atau 60,73 persen.
Sedangkan, untuk jumlah vaksin yang masih tersedia di Dinas Kesehatan, sedang dihitung. “Untuk sisa vaksin masih kami hitung. Tadi saya sudah tugaskan teman untuk menghitung dosis yang tersisa, untuk vaksinasi kedepan,” tuturnya. (Mandausing)