JEMBER, News Online.id – Setelah Kabupaten Jember diambang zona hijau, tiba-tiba dalam waktu dua hari berturut-turut beberapa Kecamatan di Kabupaten Jember kembali mengalami klaster baru covid-19, hal tersebut langsung mendapat respon cepat dari Gugus Tugas-19 Kabupaten Jember. 7 Juni 2021
Terkait terjadinya claster baru di beberapa Kecamatan ini cukup menjadi perhatian banyak pihak, pasalnya setelah cukup lama Kabupaten Jember tidak mencatatkan angka peningkatan positif covid bahkan ada 12 Kecamatan sudah zona hijau, hal ini harus diwaspadai bersama.
Mengacu kepada data dari Kominfo Jember, dalam 2 hari ini yaitu tanggal 5 dan 6 Juni 2021 terjadi peningkatan kasus baru covid-19. Pada tanggal 5 Juni dilaporkan sebanyak 6 kasus baru, 5 kasus di Kecamatan Tanggul dan 1 kasus di Kecamatan Sumbersasi.
Sementara tanggal 6 Juni 2021 dilaporkan sebanyak 11 kasus baru covid-19, Kecamatan Patrang 5 kasus, Sumbersari 2 kasus dan Kecamatan Jenggawah 4 kasus. “Semua klaster keluarga,” jelas Habib Salim, Plt. Kadis Kominfo Jember kepada awak media.
Lebih rinci lagi Habib Salim menyampaikan” dalam 2 hari ini memang ada peningkatan kasus covid-19 yang merupakan klaster keluarga, tapi pada keseluruhannya Jember itu mau memasuki zona hijau karna 12 Kecamatan sudah hijau.
Berkaitan dengan klaster keluarga ini, ketika dilakukan tracing, pada tanggal 18 datang ke Jember, awalnya negatif, ketika mau balik di swab lagi ternyata positif, begitu juga keluarga yang di Patrang, Ibu Bapaknya terindikasi positif ketika di Swab di Surabaya, tetapi cucunya di bawa pulang oleh kakeknya, satu keluarga ini di datangi oleh petugas dan diisolasi di Rs. dr. Soebandi.
Kita tetap menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, jangan sampai kejadian di beberapa kabupaten itu terjadi, karna sebelumnya kita ini Sudah menunjukkan angka nol untuk positif covid-19
Menjawab soal apakah akan dilaksanakan lockdown di beberapa titik lokasi tersebut, Habib menegaskan” petugas sudah mengambil langkah yang diperlukan dan terus kita pantau bersama, kalau dari PPKM Mikro itu hanya ada 14 RT yang harus di waspadai dan itu sudah kita lakukan,” pungkasnya. (Lilik)
