Jember Newsonline.id — Minggu pagi sekitar pukul 08.00 Wib, Danramil 0824/16 Tanggul Kapten Inf Suparno bersama Babinsa Desa Tanggul Kulon Serka Afrizal mendatangi lokasi tanah longsor yang bertepian dengan sungai kauman, Dusun Krajan RT 02 RW 011 Desa Tanggiul Kulon Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember.
Dengan sesampainya di lokasi tanah longsor, terlihat jelas dari belakang samping kiri rumah milik Bu Wagimen (70) Th, mengalami bangunan rumahnya ambrol ke dalam sungai dengan kedalaman ± 7 meter, bangunan yang ambrol di taksir kerugian matrial sekitar 20 juta, dan terlihat sisi kanan kiri rumah tetangga yang bersebalahan dengan Ibu Waginem bangunannya sudah pada kondisi retak.
Dan menurut keterangan Ibu Wagimen pada saat itu terjadi hujan sejak sore hari, begitu juga tidak merasakan melihat air sungai yang di samping rumahnya semakin besar atau tidak, sama sekali Ibu Wagimen tidak memperhatikan, namun setelah Magrib menjelang Isyak Ibu Wagimen terasa kaget terdengar suara runtuhan bangunan samping kanan ambruk ke dalam sungai.
Saat itulah Ibu Wagimen keluar dari rumah sambil memberi tau pada tetangga sebelah kalau bangunan rumahnya ambrol ke dalam sungai, dan pada akhirnya yang memilik rumah di pinggir sungai mengungsi sementara numpang ke rumah tetangga, di kuatirkan akan terjadi longsor susulan berikutnya yang di alami oleh Ibu Wagimen
Malam itu juga sebagian warga sudah memberitahu RT/RW setempat untuk berkoordinasikan lebih lanjut dengan Kades Tanggul Kulon, Babinsa, BKTM Polsek Tanggul demi keselamatan warga masyarakat kususnya yang memiliki rumah di sepadan sungai, Dan mengingat hujan belum kunjung reda, sehingga luapan air sungai semakin membesar membawa dampak kerawanan tanah lonsor tsb.
Selanjutnya warga sekitar P. Supandi di pintai keterangan oleh wartawan, menjelaskan bahwa terjadinya tanah longsor sekitar jam 18.30 Wib, kam begitu mendengar kabar berita dari tetangga, kalau rumah Ibu Waginem sebagian ambrol karena tanahnya lonsor tergerus oleh air sungai dan hujannya sejak sore hari belum reda.
Kami selaku warga setempat merasa prihatin sekali pada Ibu Waginem yang terdampak tanah longsor sehingga bangunan rumah samping kanan ambrol ke dalam sungai. Padahal deretan rumah warga sini ada 4 rumah dan sebagian dinding-dinding rumah warga pada retak, dan disisi lain pekerjaan warga sini kebanyakan pekerja rumah tangga dan buruh tani.
Oleh sebab itu kami memohon kepada pihak-pihak yang terkait, terutama Dinas Pengairan dan pejabat pemerintah Kabupaten Jember untuk memperdulikan rumah warga kami kususnya yang terdampak tanah longsor, selanjutnya penimbunan batu di belakang rumah warga ini hasil kerja swadaya masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya longsor ” Supandi.
Dan selanjutnya dari pihak TKPSDA / LSM Permadani Bpk. Sunarko serta perwakilan dari Provinsi Bpk. Turhadi turun ke lokasi melihat langsung keberadaan tanah longsor di sepadan sungai yang terdiri 4 rumah warga yang masih aktif di tempati oleh warga.
Harapan kami semoga ada keperdulian dari dinas yang terkait untuk di perbantukan dalam perbaikan dinding sepadan sungai sehingga tidak mengakibatkan terjadinya tanah longsor kembali” cetus Sunarko.
(Indra)
