Home Berita Dinas LH Fokuskan Penanganan Sampah dan Jaga Fungsi RTH

Dinas LH Fokuskan Penanganan Sampah dan Jaga Fungsi RTH

0
SHARE

Sumbawa Besar, newsonline.id – Saat ini Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Sumbawa mencoba untuk fokus terhadap penanganan dua aspek, yakni penataan penanganan persampahan dan menjaga fungsi Ruang Terbuka Hijau. Demikian diungkapkan, Syafruddun Nur, Kepala Dinas LH, di ruang kerjanya Rabu (03/11).

Ditegaskan, persoalan lingkungan hidup cukup luas, karena terdapat interaksi atau hubungan timbal-balik antara lingkungan hidup dengan manusia. Sehingga diperlukan komitmen bersama seluruh pihak untuk menjaga keberlangsungan lingkungan hidup.

“kita semua harus berkomitmen, karena ini bukan tanggungjawab satu orang saja, bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab seluruh, termasuk masyarakat. untuk menjaga keberlangsungan lingkungan hidup. Sehingga konsepnya pembangunan itu, harus berwawasan lingkungan. Jadi untuk sementara ini, dalam satu, dua bulan ini di LH. Saya akan fokus dulu ke dua persoalan utama,” jelasnya.

Penataan Pengelolaan Sampah

Disebutkan, dalam konsen penataan pengelolaan sampah, Dinas LH akan mencoba membuat terobosan yang tepat, dengan memadukan penanganan sampah di hulu dan penanganan hilir. Agar memenuhi kaidah-kaidah kesehatan lingkungan dan ekonomis.

Sehingga kedepan, akan coba diterapkan dan dipertajam pengananan sampah dengan pendekatan berbasis desa. Dengan tujuan untuk mengurangi pendistribusian sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebagai tempat proses akhir.

“Sehingga peran bank sampah, TPS Terpadu, TPS 3R kita, dan kemandirian masyarakat untuk mengurangi sampah, ini yang coba kita rumuskan,” ucapnya.

Ia mengakui, pelayanan persampahan di Kabupaten Sumbawa belum memadai, terlebih untuk mengejar penambahan populasi dan perluasan pemukinan. “Di dalam kota saja belum optimal, apalagi seluruh kecamatan. Sementara produksi sampah terus meningkat, sejalan dengan penambahan populasi dan pola hidup. Jadi kita coba benahi di kegiatan hulu. karena selama ini kita konsen, fokus ke kegiatan hilirnya penanganan sampah. Jadi kita ingin padukan dengan penanganan hulu juga,” sebutnya.

Ia menekankan, persoalan sampah bukan hanya tanggungjawab Dinas Lingkungan Hidup Semata. Namun merupakan tanggungjawab bersama seluruh pihak.

“Kita melihat salama ini, pemikiran masyarakat bahwa persoalan sampah ini adalah tugas LH. Nah ini yang keliru. Padahal persoalan lingkungan ini adalah persoalan bersama. Harus satu prinsip, bahwa ini harus terus menerus kita lakukan. Dan menjadi tugas bersama. Pemerintahkah, masyarakatkah, komunitaskah, akademisikah, swasta, jadi tanggung jawab bersama,” jelasnya.

Selain itu, juga akan dirumuskan konsep TPA yang ideal, agar dapat merubah pandangan masyarakat tentang TPA. “Nanti konsep-konsep ini akan kita sampaikan ke provinsi dan pusat, untuk sama-sama kita dukung ini. Mungkin kita (kabupaten) operasionalnya, mungkin disana (Provinsi dan Pusat) nanti sarana fisiknya, termasuk alat berat yang kita butuhkan,” ucapnya.

Jaga Fungsi RTH

Dinas Lingkungan Hidup juga konsen untuk menjaga fungsi utama Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai paru-paru dan tempat rekreasi. Sehingga setiap kegiatan dan aktivitas, tidak melanggar atau tidak mengurangi fungsi utama RHT.

“Karena RTH prinsipnya adalah untuk masyarakat secara luas. Dan bukan untuk orang perorang. Dan ini juga ada bersinggungan ekonomi. Tetapi harus, tidak boleh melanggar rambu-rambu. Fungsi taman itu, dibuat untuk apa. Taman tidak dibuat untuk berdagang ansich disitu. Memang ada fungsi dan lain-lainnya, tapi fungsi utamanya harus dijaga, sebagai paru-paru, tempat masyarakat rekreasi. Sehingga estetikanya harus dijaga, kenyamanan masyarakat, keindahan kota, kan itu,” jelasnya.

Selain itu, juga diamanatkan dalam aturan, minimal tersedia 30 persen RTH dari luas kota. “Kalau ditutup oleh bangunan, kan fungsi itu jadi hilang. Oleh karena itu, kita juga dalam upaya untuk menertibkan. Kita juga tetap berkoordinasi dengan dinas terkait, Sat Pol-PP juga. Prinsipnya, kita pemerintah berupaya untuk menjadi bijak, semua ditempatkan pada tempatnya,” tegas dia. (Mandausing)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here