Home Berita Karantina Beri Atensi Pengiriman Bibit Lewat Jasa Pengiriman

Karantina Beri Atensi Pengiriman Bibit Lewat Jasa Pengiriman

0
SHARE

Sumbawa Besar, newsonline.id – saat ini, Stasiun Karantina Kelas I Sumbawa memberi perhatian terhadap pengiriman bibit lewat jasa pengiriman. Sebab beberapa waktu terakhir, marak transaksi dan pemesanan barang secara online.

“Dan sekarang yang harus kita tindaklanjuti, itu adalah pengiriman bibit lewat pengiriman paket kilat. Karena memang sekarang lagi marak, pemesanan online. Apalagi sekarang kiriman-kiriman dalam bentuk benih, itu sangat rawan,” kata Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sumbawa, melalui Kepala Bagian Urusan Teknis, Dwi Rachmanto, di ruang kerjanya Selasa (27/10).

Diungkapkan, benih yang membawa hama penyakit atau virus, akan menyebar dengan cepat bila ditanam. “Karena kalau benih bawa hama penyakit, misalnya virus. Itu bisa jadi, sangat dahsyat juga dampaknya ketika itu dikembangkan, atau ditanam. Kalau sudah dengan hama penyakit, terus sudah masuk. Maka susah untuk dikendalikan. Sama seperti covid ini,” jelasnya.

Ia mengatakan, belum lama ini, sempat dilakukan penahanan terhadap bibit yang dikirim dari luar daerah. Namun dari hasil pemeriksanaan, bibit tersebut negative dari hama penyakit.

“Tapi dari hasil pemeriksaan, alhamdulillah negative. Kalau ketika dia positif, kita lakukan tindakan pemusnahan. Peran kami disitu, bagaima membatasi, melindungi, jangan sampai masuk. Kami terus melakukan komunikasi dengan pihak distributor untuk terus melaporkan, ketika ada pemasukan benih untuk bisa disampaikan ke karantina. Sehingga kami bisa mengawal,” jelasnya.

Dijelaskan, dari 8 pintu keluar-masuk Pulau Sumbawa, Pelabuhan Poto Tano tercatat memiliki intensitas lalu-lintas paling tinggi, kemudian Pelabuhan Badas, dan selanjutnya Pelabuhan Bima. “Untuk volume kegiatan, atau itensitas kegiatan yang paling pintu keluar/masuk ke pulau sumbawa itu, ada di pelabuhan poto tano, kemudian di pelabuhan laut badas. Setelah itu di Pelabuhan Bima. Untuk di poto tano, itu banyak dari pulau Lombok, kemudian sebagian dari Surabaya dan Denpasar yang transit di pulau Lombok. Kalau untuk yang keluar itu ada ke Sulawesi, lewat Pelabuhan Badas dan Bima. kalau yang ke NTT, itu ada di Pelabuhan Laut Sape,” ungkapnya. (Mandausing)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here