Home Berita Kualitas Bahan Baku Garam Labuhan Bontong Perlu Peningkatan

Kualitas Bahan Baku Garam Labuhan Bontong Perlu Peningkatan

0
SHARE

Sumbawa Besar, newsonline.id – Setelah dilakukan pengujian terhadap bahan baku dan kerja pabrik untuk menglolahan industry garam di Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, disimpulkan masih perlu peningkatan kualitas garam di daerah tersebut. Sebab, dari 20 ton yang diolah saat dilakukan uji coba, manghasilkan sekitar 6 ton atau mengalami penyusutan sekitar 70 persen.

“Setelah garam kita masuk ke pabrik itu, didapatkan temuan bahwah garam kita itu masih belum punya daya saing. Penyebabnya itu, kualitas bahan baku masih rendah. Kemarin itu, dari 20 ton yang kita uji coba di pabrik itu, kemudian keluar menjadi garam yang itu sekitar 6 ton. itu hilangnnya sekitar 70 persen. Sementara indikator baiknya, maksimal yang hilang itu 15 persen. Itu sudah bagus,” kata Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa, melalui Kepala Bidang Perindustrian, Andi Kusmayadi, di ruang kerjanya Senin (25/10).

Menurutnya, rendahnya kualitas bahan baku disebabkan oleh beberapa factor, salah satunya perlakuan petani garam saat melakukan pengolahan. “Itu kalau kita konfirmasi ke prilaku di lapanganannya, itu jumlah hari untuk panennya kurang. Penangananan teknis pengelolaan, kurang bagus. Sehingga penting menjadi perhatian di aspek hulu,” ucapnya.

Disebutkan, kondisi di Labuhan Bontong berbeda dengan kualitas yang dihasilkan oleh petani garam di Kecamatan Utan. Namun dari sisi kuantitas, hasil garam di Labuhan Bontong masih lebih tinggi dibandingkan dengan di Kecamatan Utan.

“Disana (Labuhan Bontong, red) koperasi dan masyarakat, semuanya menghasilkan garam. Cuma belum sesuai dengan cara-cara pertambakan garam yang baik, harinya tidak sesuai. Kadang tiga hari sudah panen, akhirnya menjadi muda. Begitu masuk proses pencucian, pengolahan di pabrik, itu susutnya banyak. Tapi kondisi ini berkebalikan dengan kondisi di utan. Bagus bahan bakunya. Tapi volumenya kecil,” jelasnya.

Dikatakan, sehingga beberapa waktu lalu, dilakukan pelatihan teknis pergaraman di Labuhan Bontong. “Untuk industry pengolahan garam kita di labuhan bontong, kita sudah selesai melakukan pelatihan teknis terhadap calon-calon tenaga kerja. Pelatihan itu, tentang bagaimana pengolahan garam yang baik, mulai dari ladang pergaraman sampai proses di pabrik,” ucapnya.

Diungkapkan, saat Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa, tengah mengupayakan pelabelan SNI, izin edar dan hak Merk. Sebab nantinya, Industri garam di Labuhan Bontong akan menghasilkan garam industry dan garam konsumsi.

“Sudah dalam proses ini. karena garam itu, garam konsumsi itu wajib SNI, itu produk yang ditetapkan wajib SNI. Kita punya design, dua. Pabrik pergaraman kita yang di labuhan bontong, tarano itu harus menghasilkan dua jenis komoditi. Satu itu garam industry, dua itu garam konsumsi beryodium. Yang hak merknya sudah kita urus, itu merknya nanti Tsamora. Garam tsamora ini nanti akan diproduksi oleh pabrik, dan sudah dibuktikan kemarin, sudah operasi saat bintek kemarin 27 sampai 30 semptember. Jadi rangkaiannya itu, operasional pabrik kemudian pengurusan SNI dan pengurusan izin edar,” jelasnya, juga menambahkan, awal November, akan turun assessor SNI untuk melakukan pengujian terhadap pabriknya dan garam yang dihasilkan pabrik. (Mandausing)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here