Home Berita Diduga Menghirup Gas, Empat Penambang Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian

Diduga Menghirup Gas, Empat Penambang Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian

0
SHARE

Sumbawa Besar, newsonline.id – Empat orang penambang, ditemukan meninggal dunia di dalam lubang galian di Desa Gapit Kecamatan Empang, Rabu (06/10). Demikian disampaikan Muhammad Nuridayat, plt. Pelaksanaan Kepala BPBD Kabupaten Sumbawa.

Dijelaskan, keempat penambang diketahui terjebak didalam lubang galian tambang, Selasa (05/10). “Kami terima info jam 21.00 Wita Tanggal 5 Oktober 2021 dari Pak Kades Gapit, bahwa telah terjadi kondisi membahayakan manusia berjumlah 4 orang,” ucapnya.

Disebutkan, keempat penambang yakni tiga orang berasal dari Desa Gapit Kecamatan Empang. Masing-masing atas nama Said, usia 33 tahun, Ucok (29), dan Robi (21). Sedangkan satu orang lainnya berasal dari Desa Kakiang Kecamatan Moyo Hilir, atas nama Silet (29).

Dijelaskan, empat orang penambang tersebut melakukan penggalian lubang yang diduga terdapat kandungan emas, Jum’at (01/10) di Lokasi Plempat Lenyeng Desa Gapit Kecamatan Empang. “Karena mereka tidak muncul dan pulang, kemudian dilaporkan,” ucapnya.

Menanggapi laporan tersebut, BPBD Kabupaten Sumbawa, bersama TNI, Polri, unsur Pemerintah Desa, keluarga dan relawan, melakukan penggalian dan pencarian. Keempat penambang ditemukan meninggal dunia di kedalaman belasan meter dari mulut lubang galian tambang.

“Kami langsung Terjun kelokasi kejadian. Berkoordinasi dengan POS SAR Sumbawa dan Kades Gapit. Dan lakukan pencarian bersama TNI, Polri, unsur Pemerintah Desa, keluarga dan relawan,” ujarnya.

Camat Empang, Abdul Arif yang didampingi warga setempat mengatakan, setelah dievaluasi, keempat jenazah penambang dibawa ke puskesmas setempat untuk dilakukan visum. Dan saat ini, seluruh jenazah telah berada di rumah duka untuk persiapan pemakaman.

“Yang dari Gapit ini, ketiganya bersaudara. Sedangkan jenazah korban yang dari Kakiang telah diambil keluarganya,” jelasnya.

Disebutkan, keempat penambang diketahui melakukan penambangan Jum’at (01/10). Dan sempat ke pemukiman untuk mengambil mesin sedot air, karena didalam lubang tambang diduga mulai muncul air.

Dijelaskan, sehari setelahnya atau Sabtu (02/10), terdapat kerabat yang sempat mengunjungi lokasi. “Ada yang kesana. Tapi hanya memanggil di mulut lubang, dan tidak ada yang menjawab. Ada suara mesin sedot air dari dalam,” jelasnya.

Kemudian, Minggu (03/10) orang yang sama kembali mendatangi lokasi dan melakukan hal yang sama. “Datang lagi. Dipanggil, tidak ada jawaban. Mesinnya masih hidup. Begitu juga saat didatangi hari Senin,” ucapnya.

Sedangkan kemarin atau Selasa (05/10), saat lokasi didatangi, sudah tidak terdengar suara mesin sedot air, karena diduga bahan bakar mesin telah habis. Dan dari dalam lubang, tercium aroma menyengat, kemudian dilaporkan ke desa dan warga setempat.

Dugaan sementara, keempat penambang meninggal karena menghirup gas dari asap mesin sedot air. “Itu di kedalaman sekitar 12 sampai 13 meter. Karena selain ada lubang tancap (vertikal), juga ada colongan (horizontal),” jelasnya.

Dijelaskan, lokasi penambangan saat ini terdapat sekitar tiga lubang galian tambang. Lokasi tersebut, diketahui mulai di tambang belum lama ini.

Ditegaskan camat, akan berkoordinasi dengan Koramil dan Polsek setempat untuk membahas langkah atau tindak lanjut penanganan lokasi tambang tersebut. Dan untuk sementara telah mengimbau masyarakat untuk tidak datang ke lokasi tambang.

“Disana kan sudah ada garis polisi. Kami akan bicarakan dengan kehutanan, kepolisian dan TNI, untuk langkah kedepannya,” jelas camat. (Mandausing)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here