Lombok Barat, newsonline.id – Forecaster on duty BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Nindya Kirana dan I Gede Widi Hariarta, Jum’at (10/09) mengatakan, Curah hujan di wilayah NTB pada dasarian I September 2021 berada pada kategori Rendah (0 – 50 mm/das). Curah Hujan tertinggi terjadi di wilayah Pemenang Timur dengan jumlah curah hujan sebesar 42 mm/dasarian.
Sifat hujan pada dasarian I September 2021 di wilayah NTB didominasi sifat Atas Normal (AN). Sifat hujan Bawah Normal (BN) terjadi di sebagian wilayah Pulau Lombok antara lain Lombok bagian Timur, Kota Mataram, sebagian Lombok Tengah dan Bayan.
Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) provinsi NTB umumnya dalam kategori Sangat Pendek (1-5 hari). Secara umum kondisi di Pulau Lombok masuk dalam kategori Sangat Pendek (1-5 hari) dengan beberapa wilayah di bagian Barat, Timur dan Utara dalam kategori Panjang (21 – 30 hari).
Hal yang sama terjadi di wilayah Pulau Sumbawa, HTH didominasi kategori Sangat Pendek (1-5 hari) hingga Kekeringan Ekstrem (lebih dari 60 hari). Kondisi HTH terpanjang terpantau di Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima yaitu sepanjang 155 hari.
Sedangkan kondisi dinamika atmosfer berdasarkan Indeks ENSO, menunjukkan kondisi netral. “diprediksi kondisi netral setidaknya akan berlangsung hingga awal tahun 2022,” ucapnya.
Indeks Dipole Mode menunjukkan kondisi IOD netral dan kondisi IOD Netral akan berlangsung hingga awal tahun 2022. “Saat ini, secara umum didominasi angin timuran di wilayah Indonesia termasuk Provinsi NTB dan diprediksi masih didominasi angin timuran hingga bulan Oktober 2021. Pergerakan MJO saat ini terpantau aktif pada Fase 3 dan diprediksi masih akan aktif bergerak hingga pertengahan dasarian II September 2021,” jelasnya.
Anomali OLR menunjukkan wilayah konveksi basah terjadi di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah pada pertengahan dasarian III Agustus hingga awal dasarian I September 2021. Kondisi suhu muka laut disekitar wilayah Indonesia termasuk NTB, saat ini terpantau berada pada kategori hangat. Berdasarkan kondisi tersebut, pada pertengahan September 2021 terdapat peluang terjadinya hujan di wilayah NTB.
Kemudian, Pada dasarian II September 2021, terdapat potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah NTB. Peluang curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yaitu lebih dari 50 mm, terjadi pada wilayah Sekotong, sebagian wilayah Lombok Tengah hingga Lombok Timur, Sumbawa Barat, sebagian Sumbawa, Kempo dan Woja sebesar 30 – 70 Persen.
“Pada periode musim kemarau seperti saat ini masyarakat dihimbau agar lebih bijak menggunakan air bersih serta waspada akan potensi terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan,” katanya.
Namun, masyarakat juga dihimabu tetap waspada dan berhati – hati terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem secara tiba-tiba yang bersifat lokal. “Ketika akan memasuki puncak musim kemarau, suhu udara akan lebih dingin terutama pada malam hari dan angin yang bertiup lebih kencang. Masyarakat juga diharapkan untuk selalu memperhatikan informasi BMKG terlebih dahulu dalam perencanaan kegiatan dan tetap selalu menjaga kesehatan di masa pandemi ini,” tuturnya. (Mandausing)